Sudah bisa terlihat kan maksud dan tujuan ditulisnya
postingan ini buat dan tentang apa? Yup. We just broke up. Kenapa mau-mau aja
nulis postingan yang rada sensitif begini? Jawabannya adalah, I have no shoulder
to cry on Alias ga ada teman buat dicurhatin hahaha. No, sebenarnya aku punya
banyak temen bahkan sahabat yang sangat mengerti dan selalu mendengarkan dengan
baik keluh-kisahku, tapi.. aku memilih untuk menuliskan dan mencurahkan
semuanya diblog ini karna aku yakin ga ada yang tau sama sekali dengan blog aku
bahkan dia hahaha. I’m too shy to publish and share it to everyone, trus juga
postingan-postingan aku tuh isinya rada-rada sensitif, isinya curhatan aku
semua, gitu.. jadi ya malu aja, trus takut kena hosip dan cibir-cibiran makhluk
jahat diluar sana.
Balik lagi kenapa aku memilih mencurahkan semua nya diblog. Sometimes,
ga semua hal bisa kamu curahkan lewat komunikasi verbal, alias ngomong atau
curhat. Aku memang udah menceritakan semuanya ke sahabat-sahabat ku, tapi cuman
secara garis besar, dan itu benar-benar gabisa buat hati aku plong, masih
banyak yang pengen aku ceritakan tapi gabisa(?), jadilah aku tulis postingan
ini, berharap semua kesakit-hatian aku ini berakhir dan hilang hahaha.
“Putuskah? Kenapa? Sayangnya? Maka lawas dah kam bepacaran
lawan nya” xx
“Dasarnya lakian ketu” xxx
“Bagus ja, kam harus wani mengambil keputusan” xxxx
Banyak banget yang ngasih aku saran, nasihat atau bahkan
ungkapan perasaan ‘menyayangkan’ berakhirnya hubungan kami.. Jujur, mengambil
keputusan buat ngakhirin semuanya itu berat banget, I spend to think about it
for maybe 3 weeks atau mungkin satu bulan kali ya? Lupa juga. Pokoknya aku udah
negerasa jenuh banget, cape, ditambah datangnya masalah bertubi-tubi yang
selalu gabisa diselesaikan dengan baik, oleh aku, dan juga dia. Sampai terakhir
ada satu masalah yang membuat aku gabisa terima sama sekali sama perlakuan dia,
cara dia buat nanganin masalah tsb, dari situ lah aku ngerasa I should let him
go and love my self... yes I do love you tapi gak kayak gini. Masalah yang ada itu juga masalah yang rada
sensitif buat aku, ditambah dulu pernah juga kejadian kaya gitu dan benar-benar
membuat aku jera sejera-jera nya, jadilah aku sedih sendiri kenapa masalah yang
datang ini sama persis sama masalah sebelumnya.....
Sebenarnya, I truly fine after end up that relationship, tapi
yang masih jadi beban dipikiran, benak, batin aku itu adalah.. masih banyak
yang belum aku sampaikan sama dia, dalam artian masih banyak banget beban-beban
aku yang belum aku kelarin kekamu selama kita pacaran tau ga! Hahaha. Masih mau
ngomel-ngomel rasanya duuuuh.
Tapi.. yang paling bikin sedih adalah, bahkan ketika udah
putus, aku masih aja ngerasa tersakiti oleh dia, secara ga langsung, that make me
think “tau apa sih kamu tentang aku selama ini? Apa selama ini kamu terlalu
sibuk merhatikan kelebihan orang lain? Ngapain kamu mau ke aku? Apasih yang
kamu lihat dari aku kemaren kalo ternyata selama ini aku bukan tipe kamu bahkan
mungkin jauuuuuuh dari tipe kamu? Pernah ga sih kamu mikir buat nyenangin aku
walaupun cuman sekali? Bangga sih kamu punya aku waktu itu?”......
I have sooo many question left behind...
Dan yang paling parah dari berakhir nya hubungan ini adalah,
aku jadi suka mengutuk diri aku sendiri.
“kenapa sih kalo aku marah suka diam gitu”
“kenapa ga ngamuk aja kaya dia”
“kenapa baru nyadarnya sekarang”
Kenapa ini kenapa itu dan lain-lainnya.
Bukan, bukan berarti aku menyesal, gak sama sekali. I believe
everything happens for a reason. Dengan ketemu dia aku belajar banyak dan
banyak belajar, mencintai dan dicintai, disayangi dan dilindungi. Tapi pada
akhirnya, dengan keputusan yang aku ambil, aku siap atas segala resiko nya,
past is past, I have to move on, take a step,
be happy as always, live my life without U xoxo!
“ sometimes, no matter how much we love a person, we have to
let them go. I’m not going to lie and say it will be okay, because at first it
won’t. At first it will hurt so damn bad that you can barely breathe. It will
hurt so damn bad that you will second-guess yourself. But letting someone go
that is toxic to you is the right choice. I’m not telling you not to love them.
I’m just saying you need to love yourself too”. L.Browning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar