Aku mau sedikit bercerita tentang pengalamanku melalui berbagai halangan, rintangan dan drama dalam usaha mencari kerja. Pertama kali dapat panggilan interview waktu itu di salah satu bank syariah di Banjarmasin, sumpah itu pengalaman yang amat sangat pertama kali sehingga diriku ini bingung dan minim bekal, akhirnya panggilan tsb hanya berakhir di interview.
Lanjut, aku coba melamar menjadi CS alias customer service di salah satu perusahaan telekomunikasi di Banjarmasin. Tes psikotes dan wawancara awal lolos, bersaing dengan kurang lebih 30 cewek lainnya dan menyisakan hanya 6 orang termasuk aku didalamnya untuk ikut tes wawancara user, dengan pede dan berbangga hati aku ikuti lagi interview terakhir dan ternyata voila, aku gak lolos, hahaha, tapi pengalaman yang ini gak begitu membuat aku bersedih hati dan kecewa ya karena mungkin aku sadar diri, gak punya skill unik yang menonjol dan bahkan gak punya pengalaman kerja sama sekali, jadi ya begitulah..
Lanjut, lagi-lagi aku melamar sebagai CS disalah satu perusahaan bidang telekomunikasi terbesar di Indonesia, bahkan mungkin ini bisa dibilang induknya. Sebenarnya aku gak naroh berkas kesana, ternyata staff outsourcing dari perusahaan telekomunikasi yang sebelumnya aku lamar itu, berhubungan sama perusahaan yang ini, jadi beliau inisiatif buat ngajak aku lagi ikutan tes untuk perusahaan induk ini, jadi ya aku otomatis udah lolos tahap wawancara awal sama tes tertulis.
Awalnya tidak berharap banyak, aku ikutilah wawancara dengan tim manajemennya, dengan amat seadanya dan sepasrah-pasrahnya, eh ternyata 2hari kemudian aku dipanggil lagi buat wawancara final sama petinggi perusahaan nya, ya kaget dong, apalagi kalo ku ingat-ingat lagi, yang daftar tuh banyak banget kurang lebih ada 25orang, cewek dan cowok, benar-benar tidak menyangka.
Jadi, aku ikutilah kembali wawancara terakhir tersebut, dan kutau ternyata dari 25orang kemaren hanya menyisakan 3, 2 cewek dan 1 cowok termasuk aku untuk ikut wawancara final, sumpah disini aku udah deg-degan mampus, sadar kalau lawan aku 2 orang ini punya skill dan bakat yang oke-oke banget, sama-sama penyiar radio pula, akumah apa atuh kerjaan dikampus cuman bacot doang :( mo nangiissss
Sampai selesai tes, kami bertiga saling tukar no hp, biar sama-sama saling mengabari kalau salah satu dari kami ada yang dinyatakan lolos, biar sama-sama tahu dan tidak berharap banyak hahaha.
1 hari setelahnya, aku dikontak oleh cowok yang kemaren sama-sama ikut tes terakhir bareng aku, trus dia bilang kalau dia ditelpon dan dinyatakan diterima bekerja.
Wah disini aku udah mulai panik, trus aku hubungilah si cewek satunya, sebut saja namanya Eka dan ternyata katanya dia gak ditelpon, trus kami berdua heran, jadi ini yang dicari cuman cowok apa gimana?...
Setelah chat panjang lebar, kami menemukan fakta bahwa cewek yang diterima untuk kerja disana tidak lain dan tidak bukan adalah anak dari salah satu petinggi perusahaan tersebut, hahaha.
Dia memang ikut tes awal, tapi ketika wawancara final, dia tuh gak ada sama sekali batang hidungnya..
Ditambah dengan pengakuan dari salah satu staff disana yang kebetulan adalah teman dari Eka, yang mengatakan bahwa memang ada jalur tersendiri buat si cewek tsb dan akhirnya dia lolos dan kerja disana..
Jadi aku sama eka buat apa? Buat formalitas ajaaa hahaha
Sumpah, disini aku ngerasa down banget sampai nangis kejer, benar-benar merasa dunia tidak adil, mungkin juga karena aku udah berharap banyak sama pekerjaan tsb.
Sebenarnya, sakit hatinya aku ini beralasan, ya karena aku tau dan kenal si cewek yang punya jalur 'tersendiri' tersebut, mungkin kalau aku gak tau dan gak kenal sama dia, gak bakal sesakit hati itu..
Jadi aku dan eka tarik kesimpulan kalau memang cewek yang sama sekali tidak pernah kami lihat batang hidungnya selama tes berlangsung tsb adalah titipan ilahi, lol.
Tapi ya gapapa, jadikan pengalaman.
Orang dalam memang terbaik, hahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar